Penggemar Manchester United sedang khawatir. Belakangan berhembus kabar kalau hubungan antara Ruben Amorim dan Sir James Ratcliffe sedang tidak hangat. Bahkan beberapa kabar menyebutkan kalau konflik di antara keduanya bisa saja semakin memuncak dalam waktu dekat ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah konflik ini kemudian akan turut berdampak pada permainan Setan Merah di musim yang akand atang?
Latar Belakang Konflik Ruben Amorim dan Sir James Ratcliffe
Kabar tidak menyenangkan datang dari Manchester United. Dua petinggi utama di klub ini dikabarkan terlibat dalam konflik yang siap meletus dalam waktu dekat. Ruben Amorim yang ditugaskan sebagai pelatih dan Sir James Ratcliffe yang berhasil menjadi pemilik saham minoritas klub ini dikabarkan terlibat dalam sebuah konflik. Dari beberapa kabar yang beredar disebutkan kalau kedua sosok penting dalam barisan Setan Merah ini terlibat konflik setelah Ruben Amorim dianggap kurang bisa memberikan hasil permainan yang menjanjikan.
Musim ini memang bukan yang terbaik bagi Setan Merah. Dengan hasil yang mereka raih sejauh ini, mereka dipastikan untuk menyelesaikan musim ini dengan perolehan poin terendah di sepanjang sejarah mereka bertarung dalam kompetisi ini. Seolah tak cukup buruk, klub yang pernah dilatih oleh Sir Alex Ferguson ini bahkan mencatatkan kekalahan mereka untuk ke-17 kalinya pada musim ini. Catatan buruk ini mereka dapatkan setelah kembali kalah saat berhadapan dengan West Ham United. Skor 0-2 yang mereka dapatkan dari peratndingan ini membuat pamor mereka sebagai tim legendaris Inggris semakin meredup.
Ruben Amorim kini mendapat hujan kritik. Meski pernah dipuji berkat kemampuannya melatih Sporting Lisbon, tapi kini dirinya dikritik setelah gagal mendapatkan kemenangan dalam 7 pertandingan terakhir di kompetisi elite Eropa ini. Dengan hasil seburuk ini, mereka tidak bisa berbuat apapun selain terpuruk ke peringkat 16 klasemen turnamen ternama Inggris ini.
Pencapaian Ruben Amorim Musim Ini
Dengan kondisi mereka seperti sekarang ini, Ruben Amorim dan skuadnya tidak akan bisa menyelesaikan musim ini dengan lebih dari 45 poin. Seolah paham betapa buruk situasi yang ia hadapi, sosok yang pernah melesatkan nama Sporting Lisbon ini sempat mengumbar janji. Ia pernah mengatakan kalau seandainya situasi ini masih belum membaik di musim yang akan datang, ia akan dengan sukarela meninggalkan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Namun, Setan Merah bisa saja mengakhiri musim penuh dengan mimpi buruk ini dengan catatan lain. Pertandingan mereka melawan Tottenham Hotspur akan memainkan peran penting. Jika saja berhasil meraih poin penuh dari pertandingan ini, mereka akan mendapatkan tiket untuk melaju ke Liga Champions di musim yang akan datang. Pertandingan yang akan digelar pada hari Rabu malam yang akan datang ini akan menjadi pertaruhan besar bagi Ruben Amorim yang sedang berjuang untuk mengamankan karirnya di Old Trafford.
Peninjauan Akan Dilakukan
Tapi beberapa sumber yang dekat dengan internal klub ini, termasuk M88asia, menyebutkan kemungkinan akan ada hal lain yang akan terjadi. Menurut sumber-sumber ini, bahkan jika Ruben Amorim berhasil menang di kompetisi kelas dua di benua biru, jajaran direksi dan manajemen Old Trafford akan mengambil keputusan berbeda. Para petinggi klub, termasuk Sir James Ratcliffe, akan mengambil langkah tegas dengan mengevaluasi penempatan dirinya di musim panas yang akan datang.
Pemilik saham minoritas baru Setan Merah ini bersama dengan kepala eksekutif klub, Omar Berrada, dan beberapa petinggi klub yang lain akan bertemu untuk membahas kelanjutan nasib pelaith berusia 40 tahun ini. Mereka akan menentukan jika perjalanan sang pelatih akan terus berlanjut atau tidak. Keputusan mereka akan menentukan masa depannya setelah berhasil mengumpulkan 16 menang, 8 kali kalah, dan 15 kali kalah dari 39 pertandingan yang diserahkan kepadanya sejak pertama kali mendapatkan peran sebagia pelatih.
Kabar yang kami terima menyebutkan kalau Ruben Amorim telah menempatkan dirinya dalam jalur yang kemungkinan akan terlibat konflik dengan para pemangku kepentingan di klub ini. Komentar pedas yang dilontarkannya di berbagai kesempatan, terutama setelah mereka kalah dari West Ham United, ditengarai menjadi salah satu pemicu dilakukannya pembahasan ini. Akibat komentar tersebut, kini masa depannya bersama mereka diperkirakan akan cukup terdampak.
Para petinggi Man United diyakini beranggapan kalau dengan tidak bermainnya Setan Merah di Eropa tidak bisa diterima. Bahkan ketika keuangan mereka tidak terlalu kuat, semua pemangku kepentingan di klub ini terus berharap kalau kondisi saat ini seharusnya masih cukup untuk menjadi modal bagi mereka terus melaju hingga Liga Champions. Namun, pandangan berbeda ada di benak Ruben Amorim dan timnya. Mereka beranggapan kalau sebuah musim tanpa pertarungan di tingkat benua akan sangat menguntungkan mereka terutama di tingkat domestik.
Ketika melihat situasi yang sedang dihadapi oleh Man United saat ini, banyak orang menyandingkannya dengan peristiwa yang dihadapi oleh Arsenal. The Gunners pernah mengalami hal yang serupa di musim 2021/22 yang lalu. Mereka terpaksa gagal melaju ke Liga Champions pada musim tersebut sebelum akhirnya kembali bangkit di 2 musim berikutnya.
Di sisi lain, kabar terpisah dari beberapa media lain memberikan perspektif berbeda. Para petinggi Setan Merah sepertinya masih belum punya rencana yang siap diterapkan dengan segera. Mereka belum berencana untuk mencari pengganti dari sang pelatih di Teatr Mimpi.
Mantan pelatih Sporting Lisbon ini masih terikat kontrak hingga 2 tahun dari sekarang. Kecuali jika ia memutuskan untuk mengundurkan diri, pemecatannya dari kursi pelatih akan membuat mereka harus membayar penalti akibat pemberhentian sebelum waktunya.
Sebagai informasi, Setan Merah harus mengeluarkan dana kurang lebih 14,5 juta poundsterling saat mereka memilih untuk berhenti menggunakan jasa Erik ten Hag. Dana ini sudah termasuk dengan penalti untuk semua tim stafnya, termasuk mantan direktur olahraga mereka, Dan Ashworth. Pada waktu bersamaan, Ruben Amorim telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menghemat pengeluaran klub ini. Tapi sayangnya kebijakan ini turut berdampak pada permainan mereka. Beberapa sumber menyebutkan kalau total 250 pekerja telah kehilangan pekerjaan mereka akibat kebijakan ini. Sedangkan 200 pekerja lainnya telah kehilangan pekerjaan mereka di awal tahun ini.