Lompat ke konten

Ruben Amorim dan Panggilan untuk Perubahan

  • oleh

Manchester United dan Ruben Amorim belakangan menjadi dua topik yang hangat diperbincangkan. Manchester United di satu sisi terus menerus menunjukkan tren yang kurang baik. Memang dari pertandingan terakhir mereka melawan Chelsea, tim ini berhsil memetik kemenangan. Namun secara keseluruhan, tim ini belum mampu menunjukkan perkembangan secara signifikan. Kekalahan dan kebobolan gol masih menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas mereka di dunia sepakbola modern ini. Masalah ini juga yang kemudian memunculkan tekanan besar kepada pelatih mereka, Ruben Amorim. Meski sempat hadir dengan segunung harapan akan perubahan besar dalam internal Old Trafford, nyatanya mantan pelatih Sporting Lisbon ini gagal menjawab harapan besar yang ditaruh di pundaknya. Tekanan besar untuk melakukan perubahan dalam gaya bermain mereka.

Tuntut Ruben Amorim Ubah Gaya Bermain

Pria yang ditunjuk untuk mengatur strategi bermain Mancheser United, Ruben Amorim, kembali mejadi pusat perhatian. Kegagalan demi kegagalan yang ditunjukkannya saat mengarahkan permainan Old Trafford membuat semakin banyak tekanan yang diarahkan publik, terutama penggemar mereka kepadanya. Dia tak lagi dituntut untuk mendatangkan pemain baru atau sekadarng mengubah formasi bermain. Tapi semakin banyak belakangan tuntutan yang menuntut pelatih berdarah Portugal ini untuk segera mengubah pendekatannya dalam mengarahkan Setan Merah di dalam atau luar lapangan.

Pemain yang sempat bersinar di kompetisi sepakbola Eropa ini sempat menjadi harapan para petinggi Man United. Keberhasilannya dalam mengarahkan Sporting Lisbon menjadi salah satu yang terkuat di Portugal menjadi motivasi kuat yang mendorong manajemen Old Trafford untuk menyerahkan tugas yang pernah diemban oleh Erik ten Hag kepadanya. Tapi justru pelatih ternama ini sekarang sedang menghadapi masa-masa sulit di Old Trafford. Sejak pertama kali mendapatkan tugas ini di bulan november yang lalu, belum ada perkembnagan signifikan yang berhasil ditunjukkannya kepada penggemar mereka.

Ruben Amorim Dianggap Gagal

Sebenarnya kegagalan bukan hal baru bagi Manchester United. Tapi setelah sekian banyak pelatih baru yang diganti dan diberikan tugas baru, penggemar mereka semakin bosan dengan semua perkembangan yang terjadi. Tim ini sempat mengandalkan kemampuan Ruben Amorim untuk mengarahkan mereka untuk bisa berjuang lebih baik dan mendapatkan hasil yang lebih baik juga. Tapi rupanya mereka kembali gagal bahkan ketika pelatih baru telah ditunjuk. Catatan permainan mereka membuktikan kalau Manchester United telah kalah sebanyak 16 kali dalam 31 pertandingan yang telah mewarnai perjalanan emreka di Liga Primer Inggris.

Kekalahan yang sangat banyak ini membuat penggemar mereka seolah terlihat putus asa. Tidak ada perkembangan berarti yang mereka jalani terlepas dari sudah begitu besarnya dana yang mereka keluarkan untuk melakukan perubahan di berbagai sisi. Terakhir, para penggemar dan pengamat mulai menyerukan perubahan besar terhadap pelatih mereka. Publik menuntut pelatih asal Portugal ini untuk melakukan perubahan pada cara bermainnya. Pengamat beranggapan kalau pendekatan yang dilakukannya saat ini tidak cocok dengan gaya bermain dan karakteristik Manchester United. Apalagi formasi 3-4-2-1 yang digunakannya sering kali menempatkan Setan Merah dalam kondisi kekurangan pemain untuk ditempatkan di bagian gelandang.

Belakangan ini, pelatih Setan Merah ini kemudian bereaksi. Setelah sempat berulang kali menolak untuk melakukan perubahan, sekarang ia memberikan tanggapan yang berbeda. Kepada awak media, ia menyiratkan kalau perubahan bukan tidak mungkin untuk terjadi, termasuk dalam pendekatan emreka dalam gaya bermain. Tapi dia juga menyiratkan kalau perubahan ini hanya akan terjadi jika dirinya sudah tidak lagi menempati jabatan sebagai kepala pelatih.

Sudah Melunak?

Dari beberapa kesempatan terakhir, memang mulai terlihat kalau Ruben Amorim mulai menyadari tentang tuntutan ini Dia tak lagi ingin hanya mendengarkan dirinya sendiri. Dalam beberapa kesempatan, pelatih yang sudah berusia 40 tahun ini mulai menunjukkan tanda-tanda dirinya yang sudah mulai melunak. Bagi beberapa orang, perubahan ini merupakan tanda awal kalau dirinya siap untuk melakukan perubahan pendekatan dalam gaya bermain mereka. Tapi ada juga di kesempatant ertentu ketika dia mengatakan kalau perubahan ini bisa saja tidak akan menguntungkan pemain mereka.

Dalam pernyataan lengkapnya, pelatih ini mengatakan kalau jika dirinya seorang pemain dan memiliki pelatih delngan banyak tekanan untuk merubah sistem, dan perubahan ini akan dilakukan saat ini, maka mereka akan memandangnya dengan cara yang berbeda. Ia kemudian melanjutkan kalau jika ornag-oragn juga mempertimbangkan dampak dari setiap kebijakan terhadap tim, maka semuanya penting. Menurutnya, akan selalu ada evaluasi terhadap semua hal yang sedang dan sudah berjalan dalam internal mereka. Sebagai pelatih, ia melakukan segala sesuatunya menurut cara yang dianggapnya terbaik. Beberapa orang mungkin mencoba untuk melakukannya dengan cara berbeda. Dia juga berharap untuk bisa melakukan perubahan seiring dengan berjalannya waktu.

Sekarang, dengan semakin besarnya tekanan yang diberikan kepada pelatih berdarah Portugal ini, masih belum dipastikan kalau dia akan tetap bisa mempertahankan tugasnya sebagai pelatih. Tekanan ini muncul setelah dirinya gagal mencapai kemenangan liga beruntun dalam periode nyaris setahun di Old Trafford. Dibanding dengan jumlah kemenangan, ia justru mendapat lebih banyakk hasil yang buruk.

Sepanjang perjalanannya sebagai pelatih mereka, Ruben Amorim hanya bisa mencatatkan 25,8% tingkat kemenangan dalam 31 pertandingan liga. Angka ini semakin buruk jika mmpertimbangkan kalau mereka juga gagal lolos kualifikasi kejuaraan Eropa, menjadikan pelatih ini harus benar-benar mempertimbangkan setiap langkahnya dalam pertandingan mereka.

Dalam pertandingan terakhir, Ruben Amorim memang berhasil mendapat sorotan positif. Pertandingan terakhir mereka saat melawan Chelsea terbukti menjadi momen yang cukup baik dengan mereka berhasil memetik kemenangan pada pertandinigan ini. Padahal sebelumnya diperkirakan The Blues berada dalam posisi yang lebih unggul sebelum pertandingan ini. Tapi sekali lagi Manchester United  berhasil mempertahankan catatan positif mereka. Menurut catatan ini, belum pernah sekalipun The Blues berhasil mengalahkan mereka sat bertandang ke Old Trafford sejak 2013 yang lalu.

Memang perlu diakui kalau banyak tim mengambil manfaat dari penurunan kualitas Setan Merah sejak ditinggal oleh Sir Alex Ferguson. Tapi bagi Chelsea, mereka masih belum berhasil mengambil bagian dalam posisi ini. Inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Ruben Amorim. Kondisi mental mereka akan dimanfaatkannya terlebih setelah skuad Enzo Maresca berahdapan dengan Bayern Munich setelah menjalani laga tandang melawan Brentford. DUa pertandingan ini menjadi faktor pelelah fisik pemain The Blues sebelum mereka menjamu Man United di kandangnya sendiri.