Pemain legendaris asal Liverpool, Jamie Carragher, buka suara. Berbekal pengalamannay selama membela tim ini, pemain yang berhasil meroketkan namanya selama masih tergabung di The Reds ini mengungkapkan pandangannya tentang sederet masalah besar yang dihadapi oleh mantan timnya ini. Bahkan dari sudut pandangnya, ia terlihat cukup yakin kalau jika kondisi yang ada sekarang tidak diperbaiki, akan cukup mustahil bagi mereka untuk bisa memenangkan kejuaraan ini. Arsenal yang berada di peringkat 2 sementara sekarang akan menjadi lawan yang terlalu berat bagi tim dengan warna seragam merah kebanggaan mereka ini.
Pesan Menohok Jamie Carragher
Pemain legendaris asal tim sepakbola Liverpool, Jamie Carragher, tampil ke publik dengan pesan yang cukup menohok. Pemain yang berhasil mengukir namanya di The Reds ini mengungkap fakta menyakitkan. Ia mengatakan kalau mantan timnya ini sekarang masih berjuang untuk berhadapan dengan persaingan sengit yang menjadi ciri khas Liga Primer Inggris. Tapi di saat yang bersamaan, dia juga mengungkap sederet masalah lain yang juga dihadapi oleh tim yang sama.
The Reds memang sedang mendapat sorotan publik belakangan ini. Bukan dalam artian positif, tapi justru sebaliknya. Tim ini mengalami kekalahan keempat mereka yang terjadi secara beruntun. Momen memalkukan ini tejraid pada hari Minggu yang lalu ketika mereka berhadapan dengan Manchester United. Pertandingan yagn digelar di hadapan penggemar mereka di kandang sendiri tak lantas membuat mereka unggul. Dukungan besar dari penggemar hanya bis amembuat mereka mencetak 1 gol. Sementara lawan mereka tampil dengan lebih baik. Dengan 2 gol yang masuk ke gawang The Reds, wasit menetapkan Manchester United sebagai pemenang dalam pertandingan ini.
Arti Kekalahan Liverpool dari Manchester United
Orang-orang mungkin punya pandangan berbeda tentang kekalahan ini. Beberapa kalangan mungkin memandangnya cukup bisa dipahami, meski memang harus diakui cukup menyakitkan. Tapi fakta dari statistik menunjukkan kalau tim tamu benar-benar belum pernah menang sekalipun di Anfield sejak tahun 2016 yang lalu. Seandainya saja tren ini terus bertahan dan mengungkap fakta yang sebenarnya, The Reds seharusnya bisa menang dengan cukup mudah dalam kesempatan ini. Apalagi lawan yang mereka hadapi sebenarnya juga sedang berhadapan dengan serangkaian masalah pelik dalam internal mereka.
Banyak orang mencoba mengulik masalah sebenarnya di balik hasil buruk ini. Bagian pertahanan The Reds dipandang sebagai salah satu yang berdampak cukup besar bagi kekalahan ini. Sosok Ibrahima Konate dianggap sebagai pemain yang cukup bertanggung jawab. Penuruan performa bermain punggawa bek tengah ini dianggap cukup berpengaruh besar pada kualitas permianan tim. Penurunan ini memang bukan peristiwa yang terjadi dalam satu malam. Sudah sejak musim lalu, fans Liverpool mengutarakan kekhawatiran mereka tentang masalah ini.
Dalam sebuah kesempatan wawancara bersama media lokal Eropa, mantan pemain bintang mereka, Jamie Carragher, mencoba memberikan pandangannya. Ia menekankan kurangnya kemampuan mereka untuk bermain secara fisik sebagai salah satu dari sekian banyak masalah yang sedang mereka hadapi. Dalam pernyataannya, pemain legendaris Liverpool ini mengatakan kalau jika mempelajari pemain yang didatangkan mereka, bagian bek penuh mereka terbilang cukup kecil sehingga tim ini tidak memiliki kemampuan fisik yang cukup baik.
Ia kemudian menekankan perlunya tim ini untuk menetapkan dan menyusun pemain dengan tepat pada posisi yang tepat juga. Menurutnya, tim yang ada sekarang tidak bisa mencakup semua aspek permainan mereka dengan pemain yang ada. Merkea harus berjuang dengan gaya bermain di Liga Primer sekarang, sebuah masalah yang menurutnya sangat mencolok. Dia juga menekankan kalau The Reds bukan termasuk tim yang hanya berfokus pada upaya bertahan. Sampai masalah ini mereka atasi, tidak mungkin tim ini bisa memenangkan kejuaraan elite ini. Sementara itu, kemenangan yang didapatkan United pada hari Minggu yang lalu berhasil tercipta dari sepakan pojok. The Reds juga sebelumnya kebobolan dari lokasi yang kuran glebih sama ketika mereka berhadapan dengan Crystal Palace dan Newcastle United.
Dimana Letak Kekurangan Liverpool?
Dari informasi yang dikumpulkan beberapa situs olahraga, yang di antaranya menyediakan situs taruhan badminton, Liverpool telah kebobolan cukup banyak di musim ini. Total 11 gol telah masuk ke gawang mereka di musim ini, semuanya tercipta dalam hanya 8 pertandingan. JIka belajar dari riwayat mereka, angka setinggi ini hanya pernah mereka raih dalam 14 pertandingan pad amusim lalu.
The Reds telah kalah dalam 3 peratndingan terakhir dmereka di Liga PRimer. mereka juga kebobolan dalam 15 menit pertama dan 10 menit terakhir dari setiap peratndingan. pertahanan tim ini terlihat begitu rapuh di sepanjang musim. Dua pemain bek penuh yang ditempatkan Arne Slot, Conor Bradley dan Milos Kerkez, masih belum cukup untuk bisa memberikan pertahanan terbaik. Meski demikian, kedua pemain ini memang tak cukup sering diberikan perlindungan yang cukup oleh rekan-rekan setim lmerkea. Para pemain The Reds di depan mereka yang sering kali kehilangan penguasaan bola membuat dua pemain ini rentan mengalami serangan balik.
Pemain sayap kanan mereka, Mohamed Salah, juga diberikan kebebasan untuk tidak hanya terikat di bagian bertahan. Setiap kali merkea bermain di belakang pemain kelahiran Mesir ini, Bradley harus berhadapan dengan 2 pemain striker dari sisi lawan.
Untuk sekarang, Arsenal berada di posisi 4 poin lebih unggul dari Liverpool. Mereka juga secara umum lebih baik dengan hanya kebobolan 3 kali dalam musim ini, jauh lebih baik dari The Reds. Dengan jumlah kebobolan yang minim dan poin lebih banyak, akan cukup sulit bagi The Reds untuk membalikkan posisi keduanya. Seandainay saja Slot punya ambisi untuk kembali memenangkan kejuaraan ini, perubahan besar mau tidak mau harus diterapkan dalam tim ini. Langkkah pertama yang bisa dia pertimbangkan adalah menggantikan Kerkez dengan Andrew Robertson.
Sejak Liverpool terbukti mengalami kerentanan di bagian pertahanan mereka, mempertahankan penguasaan bola dalam waktu yang cukup lama akan meningkatkan kualitas pertahanan mereka. Jika mempertimbangkan pola pikir ini, meggunakan Curtis Jones untuk menggantikan Alexis Mac Allister akan jauh lebih masuk akal dan membantu mereka. Sementara itu, Joe Gomez mungkin secara fisik tidak sebaik Ibrahima Konate. Tapi dia juga bukan tipe pemain yang handal dalam menguasai bola. Situasi seperti ini mebuatnya layak untuk dipertimbangkan setidaknya bermain sejak menit pertama pertandingan bersama pemain The Reds yang lain.