Liverpool telah resmi mendatangkan Alexander Isak sebagai pemain terbaru mereka. Kehadiran pemain dari Newcastle United ini terjadi di tengah harapan The Reds untuk bisa mempertahankan nama mereka sebagai juara bertahan di Liga Primer Inggris. Setelah memastikan pemain ini resmi menyandang status sebagai pemain mereka, The Reds bisa menggunakan beberapa variasi formasi yang bisa mengoptimalkan peran pemain baru yang satu ini.
Liverpool dan Alexander Isak
Liverpool dipastikan berhsil mendatangkan Alexander Isak dari Newcastle United pada hari terakhir bursa transfer musim panas. Mereka sepakat dengan pihak tim asalnya untuk melakukan transaksi dengan nilai 125 juta poundsterling. Keputusan ini sekaligus menjadi akhir dari salah satu saga transfer yang paling menguras perhatian publik dalam beberapa waktu terkahir ini.
Kesepakatan ini tentu membuat para penggemar Liverpool bersuacita. The Reds saat ini cukup bangga karena dua dari pencetak gol terbanyak EPL di musim lalu berasal dari mereka yaitu Mohamed Salah dan Alexander Isak dengan masing-masing 29 dan 23 gol. Tapi pertanyaan penting masih tersisa tentang peluang penempatan kedua pemain ini. Skud Arne Slot telah menghabiskan cukup banyak dana untuk mendatangkan Florian Wirtz dan Hugo Ekitike di musim panas ini. Sementara Salah dan Cody Gakpo juga dipandang sebagai pemain depan yang sangat berpengalaman yang cukup sering dalam mengantarkan mereka ke puncak kemenangan pada turnamen ini.
Formasi 4-2-3-1 bagi Alexander Isak
Formasi ini merupakan yang termudah bagi Slot untuk memperkenalkan Alexander Isak ke dalam tim ini yang akan terjadi dengan begitu mudah. Formasi ini juga yang membantu Liverpool menjuarai turnamen musim lalu. Formasi ini juga yang membantu mereka mengumpulkan 3 kemenangan dari semua pertandingan mereka di awal usim yang baru ini.
pemain baru mereka ini akan dengan nyaman beradaptasi di posisi pemain depan dengan kemampuan untuk memperluas area pertahanan merkea, menahan laju bola, berkombinasi dengan pemain depan lain dan menciptakan peluang yang berasal dari kedua sisi permainan. Semua kemampuan ini menunjukkan dirinya sebagai pemain yang handal dan mampu menjadi alasan di balik nilai besar yang dibayarkan oleh Liverpool kepada Newcastle United.
Cody dan Salah akan bisa melanjutkan peran mereka di posisi masing-masing di bagian gelandang. Mengingat para gelandang ini telah berkontribusi pada lahirnya 5 gol di EPL di antara keduanya sejak awal musim EPL yang baru ini. Dengan pertimbangan ini pelatih mereka sudah pasti akan mempertahankan keduanya di tim utama mereka.
Di belakang 3 pemain depan, Wirtz akan bisa mengelola ruang di antara bagian gelandang menyerang dan bertahan, menawarkan kreativitas dan kemampuan serang yang membuatnya bisa mencetak 67 gol dan asist dalam 2 musim terakhir bagi Bayer Leverkusen. Di bagian belakang, Domini Szoboszlai, Alexis Mac Allister, dan Ryan Gravenberch dapat mengambil peran sebagai gelandang bertahan. Sementara Marc Guehi bisa bermitra dengan Virgil van Dijk di bagian bek tengah. Meski demikian formasi dan sistem ini berarti kalau Ekitike akan ditempatkan di bagian bangku pemain cadangan. Dengan permain asal Perancis ini mencetak 3 gol dan 1 asist dalam 4 pertandingan pertamanya bersama The Reds, pelatih mereka mungkin mau melibatkan mantan pemain Eintracht Frankfurt ini di skuad utamanya.
Formasi 4-2-3-1 dengan Ekitike di Kiri
Cara lain yang bisa memanfaatkan porsi Ekitike dan Alexander Isak ke skuad utama adalah denan menggantikan Gakpo dengan pemain asal perancis ini di formasi sebelumnya. Pada strategi ini, Salah dan Wirtz akan mempertahankan peran masing-masing di 2 bagian depan.
Saat Ekitike ditempatkan jauh dari perannya sebagai gelandang kiri, dengan hanya bermain 9 pertandingan pada posisi ini di sepanjang karirnya, pemain kelahiran Perancis ini sering bergeser ke bagian sayap keetika ditugaskan di bagian pemain depan tengah. Ia juga telah menunjukkan harapannya untuk kembali dan menantang pergerakan bola ketika lawan mulai bergerak maju.
Kondisi ini juga bisa menciptakan dinamika yang baru dengan Alexander Isak ketika pemain kelahiran Swedia ini juga pernah diturunkan dari bagian sayap kiri di sepanjang karirnya dan kemudian berpindah ke area ini sebelum memotong untuk mencetak gol atau memberikan umpan. Ini berarti kedua pemain ini bisa berganti posisi di seluruh perjalanan peratndingan dan terus membuat lawan mereka menebak langkah berikutnya. Dengan dua pemain ini bisa berganti posisi dan meluncur di tengah lapangan dari sisi kiri, sitausi ini bisa memaksa bek dari sisi lain untuk menempatkan fokus lebihb esar kepada bagian ini, sehingga bisa membantu Salah untuk memperbesar ruang kerjanya di bagian sayap kanan.
Formasi 4-2-2-2
Era formasi 2 pemain tampaknya telah berlalu dengan musim-musim terakhir tampaknya leih cocok dengan pemain gelandang yang bisa menciptakan badan permainan dan menerapkan ruang bagi penyerang tunggal sebagai titik utama permainan. Tapi Arne Slot bisa saja membangkitkan kembali imodel kemitraan serangan tradisional ini di musim ini.
Musim tunggal terbaik ekitike terjadi di musim lalu saat masih bersama Eintracht Frankfurt. Ia berhasil mencetak 22 gol dan 12 kali sebelum berpindah ke The Reds. Pemain depan ini kemudian bermitra dengan Omar Marmoush sebelum pemain asal Mesir ini pindah ke Manchester City di bulan Januari yang lalu.
Kedua pemain ini kemudian bermitra dengan cukup baik, dengan satu bergerak lebih dalam untuk mengambil bola sedangkan yang lain bergerak ke baris pertaanan lawan emreka dengan harapan mencetak gol, menciptakan ruang bagi keduanya dan memberikan kesempatan bagi tim mereka untuk membangun serangan.
Alexander Isak bisa saja ditemaptkan berpasangan dengan Ekitike dengan formasi ini, dengan keduanya memiliki kecerdasan teknis untuk bergerak menusuk pertahanan lawan dan mengambil bola. Mereka juga bisa bergerak dengan mulus yang memungkinkan keduanya untuk melaju ke jantung pertahanan lawan dan mencetak gol. Bersama dengan kemitraan ini, Salah mungkin akan tetap diberikan posisi di bagian gelandang kanan, sementara Wirtz atau Gakpo akan ditugaskan untuk mengisi bagian kiri.
Wirtz mungkin bukan gelandnag alami, tapi pemain kelahiran Jerman ini telah bermain di area ini di sepanjang perjalanan karirnya. Baik Ekitike dan Alexander Isak kerap bergerak melebar, ini bisa menciptakan ruang bagi mereka untuk bergerak ke abgian tengah dan menciptakan peluang untuk meruntuhkan pertahanan lawan.
Satu-satunya kendala dengan teknik ini adalah soliditas pertahanan di bagian tengah. Strategi ini bisa menempatkan 2 orang gelandang bertahan mereka untuk membangun fondasi di pertengahan lapangan, menciptakan kemungkinan bagi tim untuk rentan pada serangan balik. Saat ini, pelatih mereka lebih memilih untuk bertahan dengan gelandang menyerangnya berganti ke formasi 2 gelandang. Mungin ini tepat diterapkan daripada sistem yang membutuhkan kerja keras untuk sekadar bertahan dari serangan lawan mereka.